SINOPSIS ANNA EPISODE 5
Setelah pulang melewati gallery Marais, yumi tiba dirumahnya memandangi berita online di laptopnya. Berita mengenai kematian HyunJoo alias Anna yang meninggal diduga bunuh diri. Tapi disitu yumi memiliki dugaan sendiri kalau anna tidaklah bunuh diri.
Sedang membaca, tiba2 suaminya jihoon mengetuk pintu yumi, diapun masuk dan duduk didepan meja kerja yumi. Jihoon meminta yumi untuk berhenti mengajar di kampus sementara waktu agar dia fokus kampanye pilkada bersama jihoon. awalnya yumi menolak karena dia merasa bukan pegawai jihoon, tapi dari mimik wajah jihoon yg langsung marah, yumipun hanya diam tak menjawab. jihoon pergi dari kamar kerja yumi.
disini jihoon masih menganggap yumi dengan nama anna ya teman2 jadi aku nulisnya yumi aja biar g rancu.
Disuatu kedai makan korea, jiwon dan seniornya sedang makan bersama, jiwon menanyakan kira2 dimanakah dia bisa mendapat buku tahunan universitas yale, seniorpun bilang kalau akhir2 ini buku seperti itu mudah ditemukan di situs2 online jual beli amerika. jiwon pun langsung membeli buku tsb di salah satu situs dan mendapatkannya. Dalam buku tahunan tersebut terpampanglah wajah LEE ANNA asli, jiwon masih bingung lalu dia menelepon salah satu teman anna asli yg tingal di korea, dan dari situ dia mendapatkan info kalau anna mendapatkan gelar masternya dengan cara membayar alias semua tesisnya dia dapatkan dengan membayar orang lain yang mengerjakannya dan dia yang lulus mendapatkan gelarnya itu.
hari2 masa kampanye terus berlangsung, disini yumi aktif menemani suaminya kampanye, dari membuka resmi yayasan beasiswa "NURI". Berita2 positif mengenai jihoon dan istrinya lee anna pun terus menyebar.
tiba di kampus tempat mengajar, tiba2 staff hrd datang menemui yumi meminta tandatangan yumi utk berkas cutinya, disitu yumi semakin kesal dengan tingkah suaminya yg memaksa dia bagaikan dia pesuruh jihoon. yumipun menandatangani berkas itu dengan wajah yg kurang senang.
jeda hari terakhir mengajar di kampus, cho yumi yang kini menjadi asisten pribadi yumi datang makan siang bersama dengan yumi, disitu yumi meminta cho untuk memberitahu alamat supir kim (supir yg dipecat jihoon). Yumipun meminta segala sesuatu yg dimintanya kepda cho agar menjadi rahasia mereka berdua saja, cho pun mengiyakan.
dimalam hari jihoon pergi ke suatu tempat yang sudah direncanakan utk bertemu jaksa public Lee seung moo dan walikota busan Oh MYung HOON. Merasa semakin didukung banyak orang jihoon merasa sudah diatas angin, karena dia yakin dia akn memimpin SEOUL.
setibanya dirumah, yumi tak sengaja bertemu dengan ibu hyunjoo dan anaknya stella sedang menunggu lift, dipembicaraan telponnya ibu hyunjoo bilang kalau stella masih tidak tahu kalau ibunya meninggal, apalagi hari ini adl hari ultahnya stella. stella memandangi yumi yg dibelakangnya dengan sedih, lift terbuka tapi yumi malah pergi ke tangga darurat dan menangis, dia merasa kasihan melihat stella.
Pagi hari, jiwoon pergi ke kantor polisi yg menangani kasus hyunjoo, diapun bertemu polisi yg bertanggunjawab utk kasus ini, dari keterangan polisi itu hyunjoo memutuskan bunuh diri karena ada catatan riwayat kesehatannya yg menyatakan hyunjoo menderita bipolar disorder. tapi disitu jiwoon juga merasa janggal.
Yumi datang kerumah supir kim ditemani cho yg menunggu didepan rumah pak kim. pak kim mempersilahkan yumi masuk dan berbincang, disitu yumi lgsung mengutarakan maksud tujuan dia kerumah pak kim, yumi tahu pak kim sudah bekerja dengan jihoon 4 tahun lamanya, sehari dia bekerja 18 jam, jadi pasti pak kim tahu banyak soal jihoon. awalnya pak kim pura2 bodoh dengan maksud yumi, tapi setelah dibujuk akhirnya dia membuka fakta kalau jihoon punya istri sebelumnya tapi menghilang entah kemana dan memiliki seorang putra berkebutuhan khusus (anak ini adalah anak yg juga datang ke pernikahan yumi dn jihoon). menurut info pak kim sekarang anak ini dikirim jihoon ke amerika.
malam hari jiwon dikamarnya menulis fakta2 soal yumi, dia tahu yumi menyamar menjadi anna, tapi dia masih bingung apa alasan yumi melakukannya.
di scene selanjutnya yumi kampanye dengan membuka pameran lukisan dinasti joseon. pulangnya asisten cho memberikan file rahasia yg diminta yumi, isi file itu berisi data2 rahasia jihoon dan kejahatan jihoon.
"terimakasih cho yumi utk kerja kerasmu, kamu pasti lelah kan?"
"tidak nyonya, daripada lelah bekerja, hal paling sulit adalah membaca mood boss saya sendiri".
"aku tahu, aku tahu perasaan itu, bagaimana kamu harus memulai percakapan saat mood bosmu tidak bisa ditebak, kadang kamu lebih mengkhawatirkan bosmu itu daripada dirimu sendiri, begitu bukan cho yumi?"
"bagaimana anda bisa tahu nyonya?"
"aku juga pernah ada diposisimu dulu, tapi sekarang perlahan aku sudah melupakannya."
"kau tidak perlu mengantarku sampai depan apartemen, kau bisa pulang, tapi apakah kau merokok?"
"ya"
"kalau begitu berikan padaku dan pulanglah."
cho yumi memberikan sebungkus rokok marlboro bersama dengan korek apinya.
pagi harinya yumi dan cho yumi ikut kampanye jihoon ke pasar, disana yumi mengenali wajah sunwoo yg melihat kampanye, diapun inisiatif menelepon sunwoo, cho yumi disuruh yumi pergi sebentar utk membelikannya kopi, ditelepon itu sunwoo menanyakan kabar yumi sekaligus pamitan kalau minggu depan dia akan ke italy utk sekolah chef setahun. sunwoo juga menceritakan betapa sedihnya dia bekerja di marais selama 10 tahun tapi tak mendapatkan pesangon sama sekali. teleponpun selesai.
dikantor jiwoon terjadi kegaduhan luar biasa, jiwoon bertanya kepada seniornya ada apa, ternyata kabar jihoon memiliki istri dan anak disabilitas sedang trending topik dan redaksi mereka ketinggalan dengan media lain yg sudah memberitakan mereka, jadi sekarng mereka berlomba2 membuat artikel soal berita itu.
sore hari jiwon dan seniornya makan malam di kedai biasa mereka makan, tiba2 saat makan ada kata2 yg pernah didengar jiwoon muncul dislah satu drama di tv, diapun tanya kepada pemilik kedai
"ajuhma, itu drama apa?"
"drama saeguk Rerun Jung-Do Jeon."
disitu jiwoon geram, ternyata kata2 jihoon yg dlu diminta dimuat diartikel adl kata2 dari drama itu, seniornya penasaran siapa yg menyurunya, tapi jiwoon bilang senior tidak perlu tahu siapa.
artikel soal lee anna mencuat, artikel tentang lee anna membeli thesisnya saat di amerika kepada seseorang.
jihoon memanggil anna ke camp kampanyenya. disitulah terkuak kalau anna tidak bunuh diri, melainkan dibunuh jihoon, dengan cara apa belum diperlihatkan scenenya.
dan disitulah yumi terkejut krn selama ini jihoon juga sudah tahu identitas aslinya, alasan dia membunuh anna karena anna dululah yg menghubungi jihoo.
"wanita gila itu seharusnya tidak boleh meneleponku dulu." sambil senyum jahat dia memanggil cho utk mengantar yumi pulang. yumi meneteskan air mata tidak menyangka suaminya begitu psikopat.
saat didalam mobilnya, yumi seperti melihat anna ada didepan pintu masuk apartemenya, dia turun dan mendekati anna , disitulah terjadi percakapan
"yumi-a, saat aku kecil orang dewasa memanggilku puteri, mereka memanggilku anastasia, sebab itulah nama keduaku anna, tapi saat aku tahu kebenaran mengenai cerita puteri anastasia, aku berhenti menggunakan nama itu. sekarang kamu, bagaimana rasanya hidup seperti itu yumi? apakah kamu bahagia?"
"apa yang aku curipun semuanya palsu" jawab yumi
"jadi seperti inikah wajah lee anna yang membunuh lee hyunjoo?"
"bukan aku pelakunya." teriak yumi
"bukan kamu?"
"jangan hanya merasa kamu bodoh dan polos, kamu akan dimaafkan atas perbuatanmu, apakah kamu pernah membaca Divine comedy karya dante? dia mengatakan neraka adalah ruang, tapi tidak neraka adalah situasi dan keadaan, jangan menangis yumi, mulai sekarang inilah nerakamu."
hyunjoo pergi menaiki mobil merahnya, yumi hanya melihat dari jauh dan menangis,
"bagaimana kamu melewatinya yumi?"
"sebuah keberuntungan kalau kamu bisa bertahan hidup dengan situasi seperti ini."
yumi hanya menangis melihat hyunjoo.
Pagi buta, yumi sudah didepan rumah jiwoon sambil merokok dipinggir jalan. dia sepertinya punya misi untuk jiwoon.
yumi memberanikan mengetuk rumah 101
"siapa?"
"sonbae, ini aku, yumi".
pintu rumah terbuka, jiwoon kaget melihat yumi.
Bersambung,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Komentar