SINOPSIS ANNA EPISODE 1

  




"aku melakukan semua hal yang aku pikirkan" Anna


Mobil sedan melaju kencang sampai menabrak tiang dan penyok dibagian depan, muncul sosok wanita muda dengan gaya modisnya turun dari kursi penumpang dengan kondisi kepala kanan penuh dengan darah, dengan setengah sadar dia berdiri terhuyung berjalan sambil melepas scarf yang ada dilehernya dan melilitkannya ditas yang dia jinjing sembari menyalakan korek api membakar tas itu dan melemparkannya ke kursi kemudi. Dialah ANNA (SUZY). 

1986

Dengan latar belakang tahun 1986, di sebuah daerah bernama Heongchon berdirilah sebuah tailor (tempat pembuatan Jas) bernama "Baekma Tailor" pemiliknya bernama Lee Sang Ho dan istrinya , serta anak mereka yang berusia 6 tahun (usia korea, usia sebenarnya 5 tahun) "Lee Yu Mi"

Di suatu pagi tibalah rombongan 3 orang ke Baekma Tailor, 1 orang Tentara tidak diketahui namanya, Kolonel philips dan istrinya Mrs. Catherine, mereka datang untuk menyapa keluarga sang ho. Sang istri Mrs. catherine untuk menghilangkan kejenuhannya dirumah sendiri, dia mengajak yumi kerumahnya untuk diajari cara yang benar bermain Piano. Selain Piano, yumi juga diajari berbicara bahasa inggris walau sedikit. Hari itu yumi bermain kartu pocker bersama catherine, kala itu yumi menang, tapi karena kepolosannya sebagai anak dia mengatakan menang sambil tertawa senang, kemudian catherine memberi nasihat " pastikan kamu menjaga apa yang kamu pikirkan tanpa harus mengekspresikannya" yumipun mengangguk tanda mengerti.


ternyata usut punya usut selama ini catherine memiliki halusinasi yang tinggi karena dia terlalu lama sendiri ketika suaminya pergi bertugas. itulah yang ia ajarkan ke yumi untuk bersikap bertolak belakang dengan kenyataan yang ada dalam hidupnya. 


1994


Yumi yang sudah beranjak ABG ternyata sering mengikuti kelas ballet yang mana kita tahu sendiri kelas ballet bukanlah suatu yang murah untuk keluarga yumi, tapi karena rasa sayangnya yang begitu tinggi ayahnya selalu menuruti keinginan yumi.

"yumi-a, benarkah hari ini hari terakhirmu di kelas ini" tanya teman baik yumi

"iya benar" 

"kalau kau pergi begitu saja itu sama dengan kamu mengiyakan rumor yang beredar"

"rumor? rumor apa?"

"Bora mengatakan kalau kau dari keluarga miskin, dan ibumu...."

"ibuku kenapa?"

"ibumu tidak bisa bicara"


Yumi pulang dengan kondisi menangis merengek kepada ayahnya, memohon untuk jangan berhenti dari kelas balet sampai hari kompetisi balet antar siswa dilangsungkan, ayahnya mengomel dengan berkata kalau biayanya mahal apalagi untuk beli kostumnya, yumipun bersikeras dia akan meminjam kostum balet dan tidak akan merias dirinya (no makeup). 


hari kompetisi berakhir, yumi keluar sebagai pemenang, dia berbicara dengan bahasa isyarat kepada teman yg menyebarkan rumor jahat kepadanya "aku akan memastikanmu untuk pindah kelas".


1999


Yumi yang memasuki tahun terakhir SMA nya adalah siswi yang pandai dan memiliki Grade nilai yang tinggi diantara teman-temannya. Ujian masuk Universitas "suneung" atau bahasa di kita seperti SBMPTN kurang 5 bulan lagi. 


Yumi yang ternyata berkencan dengan guru musiknya dirumorkan di sekolah, banyak siswa yang melihat mereka sering pergi berdua. 

Suatu pagi, wali murid yumi memanggil yumi ke kantor, dan ternyata disana ada guru musik(pacar yumi) dan 2 Guru lelaki lainnya yang sepertinya mereka adalah Kepala dan wakil kepala sekolah, yumi disuruh mengakui bahwa dia dan guru musik itu berkencan. yumipun mengaku, tak disangka sang guru berlaku licik, dia mengatakan bahwa yumilah yang mengejar2 si Guru (kampret emang nih Guru).


akhirnya yumipun diminta pindah sekolah, padahal ujian CSAT kurang 3 bulan. 

pagi buta diantar sang ayah dengan mobil tuanya yumi naik dan menangis 

"kenapa bajingan itu hanya diberi skorsing, sedangkan aku harus melarikan diri pagi buta seperti ini" isak yumi berteriak sambil menangis, sang ayah yang mendengar dari  kemudi hanya diam dan fokus mengemudi.

Tibalah mereka di sebuah sekolah di SEOUL, awalnya wali murid kelas 3 tempat yumi dipindahkan tidak mau menerima siswa pindahan apalagi kurang 3 bulan ujian CSAT, tapi karena kebaikan ayah yumi meyakinkan sang guru, akhirnya yumi diterima 

"kamu harus janji untuk mendapat nilai bagus, tidak perlu mencari teman atau bersosisalisasi, fokus pada ujianmu, waktumu tidak  banyak."


di kost berbayar khusus siswa atau disini biasa disebut gosiwon, ayah yumi selesai menurunkan barang2 dikamar yumi, ia tak lupa memberikan amplop berisi uang, agar dipakai yumi membeli seragam baru dan keperluan lainnya. ayahpun bergegas pamit untuk pulang.

yumi yang sepertinya belum beradaptasi dengan tempat barunya, dan masih trauma dengan masalalu yang menimpanya tidak bisa fokus dengan belajarnya, imbasnya nilainya selalu merosot bahkan terjun bebas. Diapun hanya bisa tertegun.


2000

CSAT berakhir, tapi yumi dinyatakan tidak lolos masuk sekolah seni di Ihyon Woman University. selang tak lama ayahnya menelepon ke gosiwon tempat yumi tinggal, ayah menanyakan kabar yumi dan memberi kabar bahwa 2 minggu ibunya sakit karena menderita dementia, ayahpun membuka tanya " yumi, bagaimana hasil CSAT mu? aku pikir belum keluar ya hasilnya?"

"aku lulus" bohong yumi kepada ayah

"ibu, anak kita lulus, sudah kuduga kamu memang anak ayah yang pintar"

keesokan harinya ayah dan ibu datang kesekolah yumi untuk merayakan kelulusan putrinya dari SMA , tak lupa mereka membawa bingkisan dan bunga untuk yumi, serta parcel buah2an mahal untuk ibu kost karena sudah menjaga anaknya. mereka bertiga foto didepan sekolah yumi dengan wajah yang gembira. kasihan mereka tidak tahu bahwa yumi sudah menipu mereka.

Uang yang seharusnya dipakai untuk biaya awal kuliah, dipakai yumi untuk mendaftar di lembaga kursus ujian kampus, dia ingin mengulang ujian lagi supaya bisa masuk universitas, tapi kenyataannya dia selalu gagal.

Suatu pagi, yumi duduk di meja makan bersama, disanalah dia bertemu Hajiwon (Mahasiswa mengulang semester Universitas Ihwa) dia juga adalah bagian redaksi majalah kampus, cita2nya mau menjadi reporter. Jiwon yang mengira yumi junior kampusnya, tak segan bertukar nomor telepon dan menawari yumi bergabung dengannya di tim majalah kampus. 

tibalah malam pesta kampus, tempat berkumpul mahasiswa senior, disinilah yumi dikenal karena kecantikannya, diapun didekati teman jiwon bernama kang jaeho, baru pertama mengenal saja yumi mau dicium jaeho (agak akward sih) tapi namanya juga cuma 8 episode jadi sepertinya alurnya dipersingkat.

2001

1 tahun berlalu, yumi dan jaeho makan malam, jaeho menanyakan ke yumi apa rencananya diliburan semester kali ini "aku ingin backpacking ke eropa" 

"aku berencana mengambil kelas bahasa di New York"

"New york?"

"bagaimana kalau kita pergi bersama?"

"bersama?"

"ya, kamu bisa menghabiskan waktu disana sembari menemaniku saat mengambil program ini."

"aku juga berkata kepada ibu, bahwa ia ingin setelah kelulusanku kita akan menikah, dia ingin bertemu denganmu"

yumi yang mendengar itu senang.

yumi pulang ke hongcheon menyampaikan kepada ayahnya kalau kampus menawarinya program belajar ke New York, ayahnya yang mengira itu beasiswa awalnya senang, ternyata biaya sendiri, ayahnya dengan muka muram mengiyakan keiginan anaknya itu. oh yumi tega sekali kau kepada ayahmu :(

Tibalah hari dimana yumi dan jaeho di Bandara bersiap terbang ke Amerika, diruang tunggu bandara jaeho berkata 

"karena boarding masih lama, aku pergi sebentar ke coffeshop"

"ya"

saat melangkahkan kakinya ke coffeshop, ibu jaeho menelepon anaknya itu

"jaeho, jangan pergi, yumi-a, yumi"

"ada apa dengan yumi bu?"

"yumi, dia palsu, dia tidak terdaftar di kampusmu jaeho, dimana kamu bertemu gadis seperti dia, kamu belum naik pesawatkan? ibu akan kembali ke bandara untuk menjemputmu." teleponpun ditutup, jaeho menoleh kebelakang mengeryitkan dahinya sambil menatap yumi yg sedang menelepon keluarganya dari kejauhan. Jaeho menghilang.


tibalah yumi di New York sendiri, bagaimanapun tiket sudah dibeli,hotelpun sudah dipesan, yumi tidak mungkin membatalkan perjalanan mahal ini yang sudah dibayr ayahnya. tiba2 ponsel yumi berdering, dilayar tertulis nama kontak jaeho, belum dia menyapa panggilan itu ibu jaeho sudah berteriak "aku malu kepadamu, jangan kau hubungi jaeho lagi" telepon pun ditutup dengan kasar. yumi hanya menghela nafas sambil menarik 2 kopernya.


1minggu berlalu, pagi buta yumi mendapat telepon dari rumahnya yang ternyata bibi tetangga yumi, mengabari " yumi, kamu harus siap nak, ayahmu meninggal pagi ini" 

"ayah kenapa bi?" yumi syok

"2 hari lalu dia dilarikan dirumah sakit, ayahmu menderita cancer dan selama ini menyembunyikan kepadamu karena takut menghambat kepergianmu ke Amerika, bisakah kau pulang sekarang?"

tibalah yumi di Korea di rumah duka tempat jasad ayahnya ditempatkan sementara sebelum dibakar, yumi pun terduduk dan menjerit menangis sesak didadanya (scene ini aku juga ikut mewek, jd inget ortuku). keesokanya abu jasad ayahnya disimpan ditempat rumah duka, yumi bergumam "ayah maafkan aku"

beberapa hari berlalu, yumi berusaha menelepon agen property menawarkan toko ayahnya, dia berani jual dengan harga berapapun. disela melakukan panggilan telepon dia membaca buku keuangan ayah, menemukan cattatn pengeluaran terbesar sebelum ayahnya meninggal adalah untuk keperluan yumi, total 3.5 juta won, yumi hanya tertunduk dan merasa menyesal.

hari berlalu, life must go on, yumi bekerja part time dibanyak tempat untuk mengumpulkan uang. jadi waitress, tukang parkir, tukang masak, tukang cuci piring, semua pekerjaan part time dia kerjakan. 


2007

dimalam hari di kost tempat dia tinggal (kost yg bebeda saat dia sekolah)dia membuka loker2 website dan menemukan nama "Marais Collection Home&Living" membuka loker untuk wanita usia 20-35 tahun, single dan tanpa status sekolah.

diapun datang ke Marais yang terletak di Seoul daerah bernama Pyeongcang-dong, real estate mewah orang2 kaya metropolitan seoul. disinilah tinggal keluarga LEE ANNA (nama amerika) aslinya Hyunjoo (diperankan oleh jung euchae) bertolak belakang dengan yumi, Anna adalah anak manja yang kerjanya hanya party dan menghabiskan uang ayahnya, anna lebih tua 1 tahun dari yumi, ibunya sibuk menjodohkan anna dengan anak rekan2 bisnisnya, tapi tak ada satupun yang diseriusi oleh anna. 

pekerjaan yumi disini adalah memastikan galery terjaga rapi dan dia juga dibagian kasir untuk  keuangan galery. Marais adalah perusahaan property yang menjual kebutuhan design interior kelas2 elit, harga satu kursi saja dihargai 15 juta won, fantastis bukan. selain itu dia juga menjadi asisten pribadi anna. 


2010

tak terasa sudah 3 tahun lamanya yumi bekerja di Marais.


suatu hari yumi datang ke apartemen anna meminta dokumen yang diminta ayahnya, diapun pergi ke laci tempat dokumen ijazah anna disimpan, setelah itu yumi berpamitan, sebelum pergi yumi diberi kotak jam dari anna 

"ini, untukmu, sekalipun aku belum memakainya, ini asli dari swiss, jangan sampai pegawai lain tahu, hanya untukmu" anna tersenyum sinis

yumi bergegas pergi.


Malam harinya yumi menjemput anna yang sedang pesta disebuah restoran, dia menunggu didepan restoran. anna yang melihat yumi dari dalam menelepon dan memintanya duduk didalam sebentar, yumi masuk dan dipesankan meja serta sebuah hidangan steak. yumipun mengemudi, anna membual "mereka tadi adalah teman2ku di amerika, aku yg tidak jadi apa2 ini tapi mereka semua professor" anna tertawa

yumi tidak menaggapi, dilampu merah ada sms masuk dari ibu yumi "aku belajar mengetik sms sekarang, apa kabarmu, ibu rindu" hiks, scene ini bikin mewek sih


paginya yumi memeberanikan diri minta cuti ke ayah anna, bukan sambutan hangat yang didapat tapi malah makian dan teriakan yang dia dapat 

"pak, maaf, jika boleh besok aku minta cuti mudik satu hari saja"

"bukankah jelas tertulis di kontrak?"

"maaf pak, saya salah, saya tidak jadi cuti"

"kenapa kau seolah-olah melihatku seperti aku ini orang jahat?"

"maaf pak" yumi menunduk

tiba2 pekikan terdengar 

"kau tahu, kalian ini pemalas, bodoh tapi menginginkan kehidupan orang lain yang enak, itu kesalahan kalian, apa kalian mau hidup sperti itu selamanya ha?"


yumi yang menahan tangis hanya tertunduk lesu, diapun kembali ke posisi kerjanya di meja kasir.


tiba2 anna datang, meminta yumi memesankan tiket untuk perjalanan ke eropa. tapi setelah dilihat paspornya akan segera berakhir dalam 1 bulan, saat yumi menyampaikan hal itu, anna malah dengan sinis melempar paspornya dan meminta yumi mengurusnya "haruskah hal2 seperti ini aku suruh?"

"tidak"

"segera perpanjang"

"baik"

"kau selalu membuatku gugup dengan tingkahmu itu yumi" dalam artian anna menuduh yumi itu lemot, hal2 seperti itu saja harus diperintah baru mengerti.


malam menjelang, salju turun dengan lebatnya, yumi menatap jendela dan termenung, diapun lari mengambil uang yang ada dilaci dan dokumen anna, dia lari sekencang-kencangnya melarikan diri keluar dari Marais.


bersambung...........










Komentar

Postingan Populer